Paku
Suatu
ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah Untuk mengurangi
kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan
pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia
marah
Hari
pertama “”” anak itu telah memakukan 45 paku ke pagar setiap kali dia marah, Lalu
secara bertahap jumlah itu berkurang,
Dia
mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya dan pada memakukan paku
ke pagar
Akhirnya
tibalah hari dimana anak tersebut merasa sama sekali bisa mengendahkan
amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya
Dia
memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia
mencabut satu paku untuk setiap kali dimana dia tidak marah
Hari-hari
berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku
telah tercabut olehnya Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar "Hmm, kamu
telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini
Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya
"Ketika
kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan Kata-katamu meninggalkan bekas seperti
lubang ini di hati orang lain
Kamu
dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta
maaf, luka itu
akan
tetap ada dan luka karena kata-kata
adalah sama buruknya dengan luka fisik
"
0 komentar:
Posting Komentar